“Ujian yang diberikan oleh Tuhan memang berat, tapi Tuhan tidak akan memberikan ujian
melebihi batas kemampuan hambanya.” Iya, orang-orang bilang seperti itu.
Seperti apakah ujian berat menurutmu? Mengerjakan deadline
tugas akhir dari dosen yang tak pernah mau tahu bagaimana tugas akhir lain yang
telah menetas dan melahirkan kembaran-kembaran tak berdosa. Atau ujian UAS yang
sudah menunggumu didepan mata namun tak tahu lagi harus melakukan apa, sedang
take home masih dipikir diujung ubun-ubun. Seperti itukah ujian milikmu?
Usiaku disini akan menginjak dua puluh dua bulan lagi. Di bulan
ini tepatnya tanggal 5, ujian terbesar kedua dalam hidupku kembali datang. Ujian
pertama datang tepatnya dua tahun yang lalu ketika ku masih menjadi siswi kelas
tiga SMA, yang sedang asyik mengerjakan tugas PKN pemberian gurunya yang
lagi-lagi datang tak berhenti lalu mendapatkan panggilan dari pak satpam untuk
pulang. Haha, lucu sekali bukan hidup ini. Bukan ujian seperti apa yang
kujelaskan pada paragraf pertama, ujian yang akan menjungkirbalikkan duniamu. Ujian
ini tentu tidak semua orang saat ini merasakannya, meskipun mungkin beberapa
populasi manusia di dunia ini telah mengerti bagaimana rasanya itu.
Di blog lain banyak dibahas. Allah tidak akan memberikan
hambanya ujian melebihi batas kemampuannya dimana orang berbondong-bondong
melakukan bunuh diri ketika Allah mencobanya dengan ujian yang berat. Sekali lagi
aku merasa lucu terhadap hidup ini. Tapi, bukan soal ingin bunuh diri yang
telah dilakukan orang-orang diluar sana. Ujian yang kumiliki disini mengisahkan
bagaimana gadis yang akan menjadi wanita dua bulan lagi menjalani kehidupan
yang benar-benar berbeda setelah menempuh ujian yang diberikan oleh TuhanNya.
Banyak sekali orang-orang berkata “yang sabaar..yang
tabah..kamu yang kuat ya” dimana pun. Kubalas senyuman hangat namun masih terasa
sesak di dada. Bagaimana tidak? Mudah sekali bukan berkata kepada orang lain
bahwasannya kita harus bersabar. Sangat mudah sekali tanpa harus berpikir. Tapi
apa dibalik kata yang mereka berikan, apakah mengandung ketulusan didalamnya? Bukan
bermaksud buruk untuk menjelekkan orang yang telah memberikan semangat kepada
kita. Tapi, asal-asalan berkata seperti itu juga dapat kita rasakan bedanya.
Untuk masalah sabar dan juga tabah. Memang mudah sekali
bukan diucapkan secara lisan. Tapi apakah hati kita mau menerimanya? Tentu jarang
sekali kita bisa menerima apa yang telah diujikan oleh Tuhannya, apalagi ujian
itu ujian yang sangat berat. Kita sudah mencoba untuk bersabar dan tabah. Namun
bayangan dari orang-orang yang kita rindukan akan selalu datang kembali dan
akan membuat kita kembali menangis untuk mengenang kejadian indah di masa lampu
yang tak mungkin akan terulang kembali.
Kembali lagi pada ujian yang diberikan Tuhannya tidak akan
melebihi batas kemampuan hambaNya. Sebenarnya boleh tidak jika kita mengatakan,
ujian yang diberikan Tuhanku melebihi batas kemampuanku? Sampai saat ini ku
masih termenung memikirkan satu itu. Apakah Tuhan berpikiran bahwa gadis tanpa
saudara itu kuat menerima ujian yang diberikanNya sendirian? Apakah gadis itu
akan dapat bersabar hingga sebuah keajaiban datang menghampirinya suatu saat?
Berbicara soal keajaiban dari sebuah ujian. Pastinya tidak
akan datang dengan sendirinya tanpa kita usahakan. Seperti halnya sebuah
keinginan yang selalu ingin dituruti oleh anak manja yang menunggu keinginannya
terkabulkan oleh orangtuanya. Lalu, bagaimana caranya gadis sendiri ini
menunggu keajaiban datang menghampirinya dan merubah hidupnya menjadi lebih
sabar, tabah dan kuat dalam menjalani kehidupannya yang baru? Semua orang
percaya bahwa ujian yang diberikan Tuhan tidak akan melebihi batas kemampuan
hambaNya. Ya, sebenarnya aku juga mempercayai itu. Bukan layak untuk
disombongkan, namun itu memiliki arti bahwa Tuhan masih sayang kepada kita. Karena
lewat ujian yang diberikanNya, kita akan dilatih untuk menjadi kuat dalam
menjalani kehidupan baru yang keras yang baru saja dimulai ini.
Sekian sepenggal tulisan yang mungkin akan menggerakkan hati
para pembaca. Percaya atau tidaknya kalian pada ujian kesabaran yan diberikan
oleh TuhanNya, tentunya semua orang akan merasakan hal itu suatu hari. Entah itu
akan terjadi hari ini, esok hari ataupun lusa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar