Popular Posts

Selasa, 13 Desember 2016

Ujian Yang Diberikan Tuhan Tidak Melebihi Kemampuan HambaNya? Apakah Benar?



“Ujian yang diberikan oleh Tuhan memang  berat, tapi Tuhan tidak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambanya.” Iya, orang-orang bilang seperti itu.

Seperti apakah ujian berat menurutmu? Mengerjakan deadline tugas akhir dari dosen yang tak pernah mau tahu bagaimana tugas akhir lain yang telah menetas dan melahirkan kembaran-kembaran tak berdosa. Atau ujian UAS yang sudah menunggumu didepan mata namun tak tahu lagi harus melakukan apa, sedang take home masih dipikir diujung ubun-ubun. Seperti itukah ujian milikmu?

Usiaku disini akan menginjak dua puluh dua bulan lagi. Di bulan ini tepatnya tanggal 5, ujian terbesar kedua dalam hidupku kembali datang. Ujian pertama datang tepatnya dua tahun yang lalu ketika ku masih menjadi siswi kelas tiga SMA, yang sedang asyik mengerjakan tugas PKN pemberian gurunya yang lagi-lagi datang tak berhenti lalu mendapatkan panggilan dari pak satpam untuk pulang. Haha, lucu sekali bukan hidup ini. Bukan ujian seperti apa yang kujelaskan pada paragraf pertama, ujian yang akan menjungkirbalikkan duniamu. Ujian ini tentu tidak semua orang saat ini merasakannya, meskipun mungkin beberapa populasi manusia di dunia ini telah mengerti bagaimana rasanya itu.

Di blog lain banyak dibahas. Allah tidak akan memberikan hambanya ujian melebihi batas kemampuannya dimana orang berbondong-bondong melakukan bunuh diri ketika Allah mencobanya dengan ujian yang berat. Sekali lagi aku merasa lucu terhadap hidup ini. Tapi, bukan soal ingin bunuh diri yang telah dilakukan orang-orang diluar sana. Ujian yang kumiliki disini mengisahkan bagaimana gadis yang akan menjadi wanita dua bulan lagi menjalani kehidupan yang benar-benar berbeda setelah menempuh ujian yang diberikan oleh TuhanNya.

Banyak sekali orang-orang berkata “yang sabaar..yang tabah..kamu yang kuat ya” dimana pun. Kubalas senyuman hangat namun masih terasa sesak di dada. Bagaimana tidak? Mudah sekali bukan berkata kepada orang lain bahwasannya kita harus bersabar. Sangat mudah sekali tanpa harus berpikir. Tapi apa dibalik kata yang mereka berikan, apakah mengandung ketulusan didalamnya? Bukan bermaksud buruk untuk menjelekkan orang yang telah memberikan semangat kepada kita. Tapi, asal-asalan berkata seperti itu juga dapat kita rasakan bedanya.

Untuk masalah sabar dan juga tabah. Memang mudah sekali bukan diucapkan secara lisan. Tapi apakah hati kita mau menerimanya? Tentu jarang sekali kita bisa menerima apa yang telah diujikan oleh Tuhannya, apalagi ujian itu ujian yang sangat berat. Kita sudah mencoba untuk bersabar dan tabah. Namun bayangan dari orang-orang yang kita rindukan akan selalu datang kembali dan akan membuat kita kembali menangis untuk mengenang kejadian indah di masa lampu yang tak mungkin akan terulang kembali.

Kembali lagi pada ujian yang diberikan Tuhannya tidak akan melebihi batas kemampuan hambaNya. Sebenarnya boleh tidak jika kita mengatakan, ujian yang diberikan Tuhanku melebihi batas kemampuanku? Sampai saat ini ku masih termenung memikirkan satu itu. Apakah Tuhan berpikiran bahwa gadis tanpa saudara itu kuat menerima ujian yang diberikanNya sendirian? Apakah gadis itu akan dapat bersabar hingga sebuah keajaiban datang menghampirinya suatu saat?

Berbicara soal keajaiban dari sebuah ujian. Pastinya tidak akan datang dengan sendirinya tanpa kita usahakan. Seperti halnya sebuah keinginan yang selalu ingin dituruti oleh anak manja yang menunggu keinginannya terkabulkan oleh orangtuanya. Lalu, bagaimana caranya gadis sendiri ini menunggu keajaiban datang menghampirinya dan merubah hidupnya menjadi lebih sabar, tabah dan kuat dalam menjalani kehidupannya yang baru? Semua orang percaya bahwa ujian yang diberikan Tuhan tidak akan melebihi batas kemampuan hambaNya. Ya, sebenarnya aku juga mempercayai itu. Bukan layak untuk disombongkan, namun itu memiliki arti bahwa Tuhan masih sayang kepada kita. Karena lewat ujian yang diberikanNya, kita akan dilatih untuk menjadi kuat dalam menjalani kehidupan baru yang keras yang baru saja dimulai ini.

Sekian sepenggal tulisan yang mungkin akan menggerakkan hati para pembaca. Percaya atau tidaknya kalian pada ujian kesabaran yan diberikan oleh TuhanNya, tentunya semua orang akan merasakan hal itu suatu hari. Entah itu akan terjadi hari ini, esok hari ataupun lusa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar